Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Bahasa Indonesia vs. English

10/08/2013 11:44:00 PM gitadine 0 Comments Category :

Saya adalah salah satu orang yang menganggap bahwa memiliki kemampuan berbahasa Inggris adalah sama penting dengan memiliki kemampuan berbahasa nasional. Waktu saya lagi liat-liat timeline Twitter, saya mergokin sebuah link yang nganterin saya ke satu artikel NYTimes berjudul "Indonesians' Focus on Language Is Often English".

Honestly, saya belum pernah ketemu orang yang bangga dengan kurang mampunya dia ngobrol dalam bahasa nasional karena bahasa pertamanya adalah bahasa Inggris. Mungkin karena saya memang nggak bergaul dengan orang-orang yang sekolah di international schools, ya. Saya punya kenalan kakak-adik yang dari kecil sampai remaja besar di UK, jadi mereka cuma bisa ngomong sedikit bahasa Indonesia--bahasa pertama mereka ya bahasa Inggris (dengan aksen yang uh susah dimengerti tolooong). Tapi mereka nggak bangga dengan fakta ini.

Buat saya, bisa bahasa Inggris itu ngebuka kesempatan untuk bisa punya pengalaman yang jauh lebih banyak daripada orang-orang yang nggak bisa bahasa Inggris. Contohnya, kalo saya nggak bisa bahasa Inggris, saya nggak akan punya temen dari Amerika, Brazil, Jerman, Filipina, dll. yang ketemu via Internet. Nggak bakal saya dipilih ke Bogor dan UPI untuk mewakili SMP dan SMA saya di lomba-lomba bahasa Inggris. Mana mungkin saya bisa kuliah di luar negeri.

Tapi tetep aja bahasa yang paling penting adalah bahasa nasional. Karena saya orangnya rada-rada nasionalis kali, ya? Agak bangga juga sih karena saya rasa orang-orang Indonesia lebih nyatu daripada orang-orang Malaysia karena bahasa kita satu. Di Malaysia kan kesannya yang ngomong Mandarin, yang ngomong bahasa Melayu, sama yang ngomong bahasa Tamil yaa beda grup banget gitu. Nggak gitu-gitu banget juga sih, tapi ya gitu deh. (?????????)

Oom saya dosen Bahasa Inggris, tapi dia paling males denger orang-orang (kayak saya) yang hampir tiap kalimat pastiii ada istilah bahasa Inggrisnya. Kata-kata semacem timeline, upload, render dan kawan-kawan tuh menurut dia apa banget, lah. Kan udah ada bahasa Indonesianya, katanya. Dipake dong. Iya sih, bener banget. Harusnya kita kalo lagi ngomong bahasa Indonesia ya yang total dong, gitu kan maksudnya. Tapi saya geteklah kalo harus ngomong linimasa dan unggah di percakapan nyantai hahaha. Lagian kan ini perkara nyaman atau nggak nyaman, bukan berarti saya pretentious atau apa. Saya pikir sih kayaknya saya sering begitu karena otak saya mikir pake dua bahasa (bahkan tiga kalo saya lagi rajin nonton anime hahaha) jadi ya kadang-kadang ada yang keselip. Gitu sih.

Intinya, bahasa Indonesia itu penting banget-banget-banget tapi bahasa Inggris adalah kunci kita untuk mengenal dunia luar, which is penting banget buat saya.

RELATED POSTS

0 orang nyasar

Bagaimana menurutmu?